"Kekuatan itu tidak bisa diharapkan dari luar diri kita, tapi kita mempunyai kekuatan dari dalam yang harus kita gali"
"Berbuatlah untuk diri sendiri... Padahal diri sendiri itu tenggelam dalam kebesaranNya. Jadi berbuatlah hanya untukNya dan karenaNya.. Subhanallah! Indahnya ikhlas. Sebuah kondisi hati yang kadang menjadi bahan tertawaan sekitar kita"
Atau..ketika kita berdialog:
"Mengalirlah..! "
"Bagaimana mungkin sayang, hal itu akan menyakiti banyak orang"
"Lho, bukannya seperti air yang justru akan memberi manfaat bagi segala yang dilaluinya?"
"Tapi ini berbeda..,lebih bermanfaat jika aku kumpulkan dalam luasnya rasa yang Dia berikan.."
"Kalau selalu dibendung..,nanti kalau tiba-tiba meluap bagaimana?"
"Ini berbeda Arjuna.., ini adalah danau.. Danau perasaan yang benar-benar tidak aku ketahui ujung dan pangkalnya. Tapi Dia membuatku sangat menyadari keberadaan rasa ini"
Bahkan ketika napas optimis itu mengembun, Dia berkata pada bibir-Mu:
"Majulah...masih terlalu dini untuk menghakimi seorang hamba. Ingatkah bahwa hamba yang bersangkutan juga tak mempunyai daya untuk membuatmu merasa sakit ataupun senang. Dia hanya jalanNya. Kenapa tidak meminta kepadaNya? Teruslah berjalan mengikhlaskan ketentuanNya"
Ah! Mudahnya Dia menyentilkan pikiran itu di antara kita, lalu membuat mataNya pada kita saling menatap. Senyum pun terkembang.
Wahai insan yang ingatanku selalu ditambatkanNya padamu
Bahkan selama perjalanan yang Dia anugerahkan padaKu, dirimu selalu Dia tambatkan di batok kepala ini. Getar yang Dia iringkan setiap mengingatmu, adalah caraNya menyesakkan dada dan mengingatkan pada kekuatanNya. Terima kasih Tuhan.., terima kasih insan yang mau menjadi jalanNya untuk mendengar gundah dan luapan cinta ini.Insan yang begitu indah..
Maafkan aku yang dibuatNya kuat untuk menyenandungkan doa: Allahu yarhamuna wayahdinaa wa inna insya Allah yajma'unaa walau fil ukhraa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar