Ya Allah...
Ampuni aku dengan segala kezhaliman yang melekat di hati ini. Satu demi satu pemberianMu yang pernah aku khayalkan untuk kurasa bersamanya, Kau ambil. Wahai Yang Maha Tahu, aku tak punya daya apapun untuk menentang segala yang Kau inginkan.
Bermula dari penyakit di kulit setelah aku pernah mengkhayalkan kulit ini di sentuhnya. Lalu aku menangis bersujud kepadaMu. MerayuMu dengan kemunafikanku. Kau tentu tahu bahwa aku pasti mengulang hal itu lagi. Bukankah Kau yang menyentuhkan khayal itu di benakKu? Cemburukah Kau Ya Allah? Dan gatal itupun Kau hilangkan dari raga fana ini.
Lalu, aku pernah mengkhayalkan dalam rumah yang akan Kau berikan padaku, di sana ada dirinya. Menjalani hidup bersama secara diam-diam tanpa meninggalkan kenyataan yang Kau berikan pada kami. Keadaan yang tentu tak membuat aku ataupun dirinya tenang. Hanya khayalan gila tanpa peduli apakah dia juga punya khayalan yang sama. Dan malam ini, rumah itupun Kau ambil dariku. Kau kembali membuatku menangis Ya Allah! Aku takut bermimpi. Betapa mudahnya Kau membolak balik takdir makhlukMu, apalagi sekedar membolak balik hati manusia.
Ya Allah...
Aku ingin menjadi sesuatu yang halal baginya
Yang boleh menyelami cahaya matanya
Menjadi kebaikan setiap mengingatnya
Yang dapat membelai raganya
Menyatu dalam keheningan
Bersama menguntai keMahaanMu
Ya Allah...Aku ingin menjadi sesuatu yang halal baginya
Yang boleh menyelami cahaya matanya
Menjadi kebaikan setiap mengingatnya
Yang dapat membelai raganya
Menyatu dalam keheningan
Bersama menguntai keMahaanMu
Sedikit kesadaran yang Kau berikan dalam kepala ini membuatku eling. Kau telah mengamanahiku sesuatu yang luar biasa, tapi kejahiliyahan ini masih juga Kau tautkan di hati? Apakah Kau ingin bercanda dan berolok-olok?
Ya Allah...
Bukan wewenangku untuk menanyakan motifMu. Dan aku sendiri juga tak mampu untuk mengenyahkan rasa ini. Jadi...mengalirlah mengikuti iramaMu. Yang menyesakkan sekaligus membuatku melambung nyaman. Yang membuatku bermimpi sekaligus menyadarkanku. Yang membuatku menangis sekaligus tertawa bahagia. Ah!
Wahai makhluk yang banyak di beri keindahan...
Maafkan aku yang masih diberi cinta ini...
Maafkan aku yang masih diberi cinta ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar