Selasa, 24 Februari 2009

Perpisahan_Terbukanya Gerbang Penyatuan DenganNya

Sebelum cinta penuh kesederhanaan ini menguap
Berlalulah keangkuhanmu di hadapan harapanku

Menertawakan rasa atau pengakuan yang terucap


Suaramu tetap mendayu rinduku

Hangatmu menampik keresahan mirip keringat hantu

Panggilan lirih di tengah malam

Tak membuat tidurmu terjaga

atau memupuskan mimpimu

Ragamu diam terlentang


Kanda

Tak terasa waktu berlalu

Berderai bersama celoteh naif

Senggama kataku yang telanjang

Welasmu menanting kekanakanku

Mengantar ke gerbang kemandirian


Sebelum cinta yang laksana daun

Bermula hijau dan berubah menguning

Kemudian luruh ke tanah

Menyelinaplah engkau di balik tangis pengharapanku

Bagian cerita tentang kemarahan naga yang menghanguskan

Melecutkan ekornya yang berduri
Memaksa kemandirian tumbuh
meski prematur

Ada banyak cerita saat kau tinggal aku sendirian
Berjingkat menjauh agar tak kudengar
Acuh bersama hujan, malam gelap, atau takdir di langit

Pergilah dari kerinduanku
Biar kunikmati sisa-sisa kesyahduan malam
ketika kau bernyanyi bersamaku
Meski hanya sebait lagu bernada sumbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar