Berlalulah keangkuhanmu di hadapan harapanku
Menertawakan rasa atau pengakuan yang terucap
Suaramu tetap mendayu rinduku
Hangatmu menampik keresahan mirip keringat hantu
Panggilan lirih di tengah malam
Tak membuat tidurmu terjaga
atau memupuskan mimpimu
Ragamu diam terlentang
Kanda
Tak terasa waktu berlalu
Berderai bersama celoteh naif
Senggama kataku yang telanjang
Welasmu menanting kekanakanku
Mengantar ke gerbang kemandirian
Sebelum cinta yang laksana daun
Bermula hijau dan berubah menguning
Kemudian luruh ke tanah
Menyelinaplah engkau di balik tangis pengharapanku
Bagian cerita tentang kemarahan naga yang menghanguskan
Melecutkan ekornya yang berduri
Memaksa kemandirian tumbuh
meski prematur
Ada banyak cerita saat kau tinggal aku sendirian
Berjingkat menjauh agar tak kudengar
Acuh bersama hujan, malam gelap, atau takdir di langit
Pergilah dari kerinduanku
Biar kunikmati sisa-sisa kesyahduan malam
ketika kau bernyanyi bersamaku
Meski hanya sebait lagu bernada sumbang